Perjuangan Memutihkan Kulit

Gue lahir didaerah dingin disalah satu kota kecil di Jawa Tengah. Lebih tepatnya kota wonosobo. Kota yang penuh dengan keromantisan dan kenangan masa kecil gue. Kota ini selalu dingin, alasannya sederhana, kota ini ada di dataran tinggi. Di kota ini gue tumbuh menjadi remaja yang aktiv. Gue juga menjalani kehidupan normal gue selayaknya anak-anak yang lain. Kehidupan penuh tantangan, penuh cobaan dan lika-liku kehidupan sudah gue rasain di kota ini hingga akhirnya gue pindah ke kota propinsi Jawa Tengah.

Semenjak hidup dikota, secara pribadi gue punya keresahan. Sebagai cowok mungkin ini sedikit mengejutkan dan bahkan nggak wajar buat dilakukan. Di kota gue dibuat sadar akan luasnya dunia dan berbagai macam lingkungan. Dari berbagai lingkungan itu gue baru sadar kulit gue paling gelap diantara temen-temen yang lain.

Yah kebiasaan hidup di Wonosobo dulu yang membuat kulit gue menjadi gelap. Gue main disawah , nyari ikan, ngejar layangan, main bola, olahraga, renang, naik gunung,jalan-jalan dan semua itu gue lakuin tanpa menggunakan jaket atau sejenisnya, alhasil kulit gue menjadi gelap.

Semenjak gue sadar kulit gue gelap, gue mulai melakukan berbagai cara untuk memudarkan warna kulit gue. Gue beli sabun pencuci muka sebagai awalnya. Gue cuci muka gue 4 kali sehari lebih banyak dari anjuran dokter manapun. Mau pergi cuci muka, pulang cuci muka, mau tidur cuci muka, bangun cuci muka, mau ee juga cuci muka. Alhasil dua bulan setelah pakai sabun cuci muka, muka gue bening berkilau, putih bersih dan iya Cuma muka doang yang putih, lainnya kagak.

Setelah muka gue nyaingin muka Aurel hahaha, gue terlihat seperti pake topeng. Gimana nggak gitu, muka putih tapi leher tetap gelap. Akhirnya gue putuskan untuk membeli lotion badan yang masih produk Vasline Man. Gue pake, gue kombinasiin sama sabun cuci muka. Nggak banyak membantu. Badan gue masih tetep gelap. Akhirnya gue beli sabun buat mandii. Bukan berarti selama ini gue mandi nggak pake sabun ya. Gue mandi pake sabun yang semerek juga sama perlengkapan gue yang lain.

Jadilah rutinitas gue kalo mandi jadi lama. Gue cuci muka, gosok gigi, cuci muka, mandi, sabunan, bilas, cuci muka, bilas, pake lotion, selesai, gila ga coba? :D.  Gue pikir gila juga cara gue mau jadi lebih putih. Setelah gue lakuin rutinitas tersebut empat kali sehari, ada sedikit perubahan, warna hitam agak memudar dan tumbuh panu dikulit gue, gue bangga. Gue yang selama ini belum pernah liat panu, menyangka itu merupakan tahap awal repigmentasi kulit gue. Lingkaran putih yang kontras sama warna kulit gue. Gue girang, gue kentut, gue panuan.

Kebiasaan yang sebelumnya bikin gue gelap, gue jarang pake sepatu. Untuk acara apapun yang gue pake Cuma sandal jepit aja.  Alhasil kaki gue juga gelap ;D. Nggak Cuma gelap, tiap gue lepas sandal gue, ada bekas tali sandal membekas dikaki gue. Udah kayak bekas tali kutang bule yang abis berjemur. Untuk menghilangkan bekas ini gue butuh usaha keras. Gue sering gosok kaki gue dan tiap mandi gue dapat daki sekilo. Dan sekarang gue selalu pake sepatu kemana-kemana, bukannya jadi putih, kaki gue malah jadi bau.

Tiga tahun gue lakuin kebiasaan tadi, tampang gue lebih sehat, lebih cerah dan terawat. Bahkan saat ketemu teman-teman SMA gue, mereka bakal nyangka gue abis operasi plastik hahaha. Usaha gue berhasil.

Suatu malam dikampus, gue liat tono temen gue lagi cuci muka. Dia temen yang baru gue kenal, kulitnya gelap dan badannya besar, genderuwo. Gue liat dia baru memulai apa yang udah gue lakuin dari tiga tahun yang lalu. Dari belakang gue tepok pundaknya, dia noleh, gue senyum seperti seorang guru melihat muridnya yang hina. Kemudian gue berkedip lalu tono mati.

Cerita ini pengalaman pribadi gue, nggak ada maksud apa-apa. Mohon maaf bila ada yang tersinggung sama tulisan gue.

#cara memutihkan kulit 
#pengalaman pribadi 
#cara mencerahkan wajah
#memutihkan badan
#kulih putih
#badan putih
#wajah putih
#wajah cerah
#kulit cerah