sponsor links

Jumat, 01 Januari 2016

Kerja Ikhlas

Gue baru naik gaji bulan kemarin, gaji yang gue terima melebihi perkiraan gue selama ini. Gaji gue teramat banyak jika dibandingkan dengan pekerjaan dan tanggung jawab gue. Gue merasa puas. Sampai...

Gue secara tidak sengaja mengetahui gaji temen gue yang masih kuliah dan bekerja berbekal ijazah smk. Gaji kita sama. Gue tiba-tiba merasa ini semua tidak adil. Gue merasa pekerjaan gue kurang dihargai. Gue lupa bagaimana harus tetap bekerja secara profesional dan tetap iklas menjalankan tanggungjawab gue.

Gue lupa melihat kebawah dan terlalu sering melihat ke atas. Gue lupa cara instropeksi diri. Gue merasa pekerjaan gue beres tapi tidak dibayar dengan seharusnya. Gue tiba-tiba ingin mengajukan pengunduran diri dari pekerjaan. Gue kurang bersyukur.

Ditengah kehidupan dimana banyak orang yang berjuang keras mencari pekerjaan, bahkan beberapa orang mencoba bekerja dengan beban yang banyak tapi dengan gaji yang sedikit, tanpa mengeluh dan melakukan pekerjaan siang dan malam, saat panas, hujan maupun mendung dan bahkan sampai menghalalkan segala cara. Sedangkan gue, dengan gaji diatas standar, dengan fasilitas berlebih dan jam kerja yang jelas malah tidak bersyukur dan selalu merasa kurang.

Gue masih harus belajar untuk mengontrol emosi. Menjadi dewasa adalah sebuah kewajiban yang harus diambil dan itu bukan sebuah pilihan. Cuma ada satu pertanyaan, mampu atau sanggup untuk bertahan disini.

Kerja keras memang tidak selalu harus ada hasilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar